Rabu, 24 Maret 2010

CATATAN DARI SAHABAT UNTUK SAHABAT

Merajut dan menyusun rapi apa yang selama ini kusut, membuatku semakin tertantang! Dengan tantangan-tantangan yang menghadang dan sungguh sangat rumit untuk dihadapi dalam perjuangan ini membuat aku lebih dewasa dan mampu untuk bijaksana. karena semua itu adalah seni, seni pewarna dalam pelangi kehidupan. Semakin banyak warnanya, akan semakin indah.

Kekuatan sepenuhnya yang hanya engkau miliki dan tiada satu orangpun yang sanggup untuk membelinya, jangan pernah kau obral dengan janji-janji dan pengkhianatan pada diri sendiri. Ia adalah slogan jati dirimu, yang hanya engkaulah yang patut menyentuhnya, dan memberikannya nafas untuk kelangsungan penghidupannya dalam rahim sanubarimu! "SEMANGAT" semangat teman! Itulah kekuatan utama yang harus kau patrikan dalam catatan agendamu tiap hari, jam, menit, dan detik. Biarkan ia mengalir di dalam darahmu, dan tempatkan ia dalam urat nadimu! Agar ia dapat bertahan hidup, selama jantungmu tetap berdegup.

Keyakinan teman! ia adalah salah satu dari sekian banyak bumbu-bumbu pegharum aroma semangatmu. Yakinlah, apa-apa yang terjadi pada dirimu, dan apa yang engkau perbuat adalah dalam batas pengawasan Sang Penyidik Yang Maha Adil. Dan tanamkanlah benih rasa malumu, untuk tidak bergeser dan menyimpang dari apa yang telah Engkau yakini. Terlebih lagi menyalahkan takdir, menyumpahi ataupun mengutuki Sang Sutradara Kehidupan.

Tak luput dai kegagalan yang selalu ada dan tak akan pernah tidak ada dalam perjalanan perjuanganmu. Karena ia adalah teman, sahabat, pacar, dan teman hidup dari kesuksesan. Maka tanpa kegagalan, kesuksesan tidak akan pernah melahirkan benih-benih kebahagiaan. Ia satu kesatuan dalam rumah tangga kehidupan. Maka bersabarlah teman!

Dan raih kembali semangatmu. Kejarlah ia kembali, karena itu tetap menjadi Hak Sang Petualang. Ia hanya putus seketika, ia hanya mati suri untuk sesaat. Dia memberikan ruang dan waktu untukmu, agar kembali bangkit! Memberi masa untuk menangis dan berfikir kembali, langkah apa yang patut engkau lakukan, arah mana yang mesti engkau lalui, dan apa-apa saja yang mesti engkau tinggalkan. karena dalam perjalananmu, engkau tidak bisa memikul semua apa-apa yang ingin tetap engkau miliki jika sampai di garis finish nanti. Maka rencanakan semuanya dengan baik teman, atur strategimu, dan jaga staminamu.

Pencapaian impianmu itulah batas akhir dari segalanya, limit penilaian bagi juri-juri dalam kehidupanmu. Jangan biarkan juri memberimu nilai terendah, tapi raihlah nilai A untuk dirimu. Dan berbanggalah dengan lebel A yang ada pada dirimu itu, karena ia adalah nilai pemuncak kedua setelah "SEMPURNA" dengan simbol A+ pada pemuncak satu. Sebab pemuncak satu hanya milik Yang Satu "Sang Tunggal" Dia Yang Esa.

Apabila itu tidak dapat engkau raih, maka yakinlah! puncak kepuasanmu dalam keberhasilan adalah dinilai dari Proses, bukan hasil!!!

Teman... Melangkahlah untuk maju! Berlarilah dan tinggalkan ketertinggalan dari jurang kegagalan hidup. Jadilah sang pendaki yang menikmati tingginya puncak Merapi. Lalu turunlah secara perlahan dan ceritakan pengalamanmu kepada mereka yang masih tertinggal. Titipakan kunci keihklasan pada sahabat-sahabatmu, kirimkan ia dengan merpati ketika jarak diantara kalian jauh dan tak terjangkaui, atau tiupkan ia pada angin selatan di pagi hari.

Jangan tunggu senja menghampiri usiamu teman! Karena tanpa berbagi dan memberi, kita tidak akan pernah mengenal kata menerima. Dan menjalani hidup tanpa keihklasan, adalah sama dengan kehidupan yang mandul.

MENARI DALAM JINGGA

Ketika kasih terimpikan dalam ruang yg tak pasti, merusak dan meracuni logika, rusuh! gelisah! dalam tali kasih yg terus terulur... melayang dalam angan-angan semu, mengganggu dan terus menebarkan virusnya. Membuat ia terus nelangsa dalam kabut, terbang! lepas! bebas! bersatu dalam cinta.

Berlari... dan terus Berlari! mengejar yang tak pasti!
terus... dan terus,,, dalam keheningan! dalam kebahagiaan! dalam canda dan tawa! terus... kejar!
hingga terpaan angin dan hujan membasahi tubuhmu! lagi! dan lagi! menarilah dalam jingga! biarkan hujan melentikkan jarimu! biarkan angin mengiramakan tarianmu. Buatlah pelangi untuk dapat memelodikan syahdu suaramu dalam warnanya.

Biarkan kakimu yg telanjang bersetubuh dengan hijaunya rumput... rasakan aroma Bumi dalam hujan memasuki indera penciumanmu. hiruplah! pejamkanlah! dan rasakanlah! bersatulah dengan bumi, kembali... menarilah dalam jingga! tersenyumlah pada dunia... Sapa ia! bersahabatlah dengan Dunia yang kau tempati.

Kau masih dalam ruang yg bebas! lepas! terbanglah bersama sayap-sayap impianmu. Nelangsa dalam salemba... nyiur hijau yang turut mengikuti tarian tubuhmu. Bebas! menarilah! dan terus berlari! dalam syahdu jingga hari ini.

Kau masih dengan cintanya... Kau masih dengan kesetiaanmu padanya... kau masih dengan kasih sayang yg kau punya. kau dengan segala yg telah tercipta dan terjalin dalam kata-kata. Kau... masih terus menunggunya.


NBA_ILOVEU

Untuk Bidadari-bidadari Dunia, calon penghuni syurga,,, yang masih tetap setia dengan CintaNya. Percayalah... tidak pun Dia tercipta di dunia, tapi dia pasti menunggumu di syurga.

MASIH DALAM SATU SEPERJUANGAN

Teman...
Kita belum kalah, kita kalah bukan berarti kita kalah, kita kalah bukan berarti kita mesti mengalah dan kalah. Kita pemenang, karena kita bukan pecundang! Karena kita masih memilih untuk berjuang, ketika pilihan-pilihan lain menawarkan kesenangan, ketika yang lain tengah menatap mimpinya dalam tidur yang berkepanjangan, ketika yang lain tidak peduli dengan apa yang telah terjadi sekarang. Tetapi kita memilih untuk menikmati petualangan hidup ini dalam kegetiran yang membahagiakan, dalam tangis diatas tawa dan canda, dalam kebersamaan yang tak pernah lekang oleh terang seribu cahaya.

Teman seperjuangan yang saya banggakan...

Buatlah saya juga bangga karena telah memiliki kalian semua! Agar apa yang saya tuliskan, ucapkan, tidak menjadi sebuah pengkhianatan dalam karya tulis, tidak menjadi kemunafikan dalam tiap perkataan.
Teman...
Sungguh aku bersyukur telah dipertemukan dengan kalian, bersatu dalam perjuangan ini, merasakan suka dan duka bersama-sama, dan alangkah bahagianya jika suatu saat nanti kita dipertemukan dalam syurgaNya, amiiinn...

Teman seperjuangan yang saya sayangi karena Allah SWT, apa yang engkau sukai dalam hidupmu?

Teman...
Jika engkau suka nyanyi, maka seperjuangan inilah syair lagunya.
Jika engkau suka tari, maka seperjuangan inilah gerakan tarinya.
Jika engkau suka lukis, maka seperjuangan inilah tintanya.
Jika engkau suka makan, maka seperjuangan inilah makanannya.
Jika engkau suka tidur, maka seperjuangan inilah mimpinya.
Jika engkau suka olahraga, maka seperjuangan inilah keringatnya.
Dan kita msih dalam satu perjuangan, "Kabinet Seperjuangan"

Teman seperjuanganku yang kurindukan selalu senyum dan semangat juangmu,

Engkau yang calon guru, beri kami petuah dan nasihatmu.
Engkau yang calon dokter dan perawat, beri kami obatmu.
Engkau yang calon Hakim, tunjukan kami keadilan itu.
Engkau yang calon Pemimpin Bangsa, semaikanlah kami kebijaksanaan dan kewibawaanmu.
Agar yang terlelap dapat kembali bangun. Agar yang terjatuh kembali bangkit.
Bersama-sama kita berangkulan, masih dalam satu barisan seperjuangan.
Dan kita sepakat namanya tetap "Kabinet Seperjuangan"

Teman seperjuanganku yang tak kenal lelah dan terus berusaha...

Mari kita kembali mengenang dengan slogan AMANAH = Anshori dan Azmansyah
Siapapun mereka, terlepas dari nama itu, kita telah setuju mengemban kata itu, dan ia bukan beban! Ia adalah teman yang mesti kita jaga, lindungi, dan akan kita pertanggung jawabkan bersama-sama.
Bersama-sama teman!
Kita bersama-sama!
Dalam satu perjuangan. Dan jangan pernah takut! Engkau tidak sendirian! Engkau bersama amanah.
Dan amanah adalah teman seperjuangan.
Dan kita sepakat akan tetap berjuang dan terus berjuang dalam KABINET SEPERJUANGAN.

kupersembahkan untuk sahabat2ku, di Kabinet Seperjuangan UNRI 2009-2010

LESTARIKAN WARISAN LELUHUR BANGSA

Karya : NABELLA PUSPA RANI
Pekanbaru, 23 Januari 2010

Tak luput diantara pikiran-pikiran yang selalu melintas setiap hari dalam imajinasi kita, tentulah ada saatnya terlintas untuk membayangkan Nasib Indonesia kedepannya. Dalam angan tersebut, kita menginginkan sebuah jawaban yang hanya akan terjawab oleh Waktu. Karena apa yang kita pikirkan saat ini belum tentu sama persis dengan kejadian di masa yang akan datang. Akan tetapi, untuk melihat gambaran-gambaran tersebut, melihat Indonesia kedepannya dapat dilihat dari beberapa faktor, yaitu Pemuda, Budaya, dan Lingkungan Hidup. Karena penulis melihat, ketiga faktor tersebut merupakan sub bagian yang saling berkesinambungan dan tidak dapat dipisahkan kaitannya satu sama lain.

Pemuda adalah generasi penerus bangsa, yaitu pemilik gagasan-gagasan revolusioner penuh dengan harapan dan semangat berdikari yang meningkat. Memaknai Pemuda tidak bisa hanya dari terminologis. Secara epistemologis, dialah yang bertanggung jawab untuk melakukan penyadaran kepada rakyat. Sementara secara ideologis, dialah tenaga-tenaga pengubah dunia.

Selanjutnya dapat kita lihat dari Budaya, yang mana kata Budaya ini atau Kebudayaaan berasal dari Bahasa Sanksekerta yaitu Buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari Buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat, karena segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Yang merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.

Yang terakhir, sesuai dengan apa yang telah Penulis katakan diatas yaitu Lingkungan Hidup. Merupakan suatu wadah dan tempat untuk Mahkluk Hidup berkembang biak, melangsungkan penghidupan, atau sebagai tempat berlangsungnya Ekosistem. Yang mana apabila satu ekosistem saja punah atau rusak, maka lingkungan hidup akan tercemar dan turut terancam punah.

Kini secara berbisik atau lebih sering terucap diam-diam dalam hati, tentang nasib persatuan dan kesatuan Negara Indonesia. Setelah Indonesia memasuki era reformasi (1998-2010), politik praktis menjadi kegiatan terpenting dan utama bagi kehidupan kenegaraan Indonesia. Hampir dipastikan proses demokratisasi yang diimpikan setelah era orde baru, yakni demokrasi liberal (teramat liberal) menyebabkan terjadinya kesibukan jadwal pemilihan pemimpin pusat dan daerah demikian padat dengan biaya mahal telah menjadi “wajah reformasi”. Tak luput dari segala kegiatan yang ada saat ini, adalah juga merupakan perjuangan ataupun pergerakan Pemuda. Bergulirnya pemimpin-pemimpin Bangsa Indonesia, akan digantikan oleh Pemuda Bangsa Indonesia yang sudah seharusnya memiliki moral dan etika bangsa yang baik dan terpuji. Itulah budaya leluhur yang telah diwarisi oleh Nenek Moyang kita terdahulu, yang seharusnya kita jaga, bina, dan lestarikan sampai saat ini dan kemudian untuk kita warisi kepada anak cucu kita nanti.

Pemuda dan masyarakat merupakan Sumber Daya Manusia yang mampu untuk mengolah Lingkungan hidup atau Sumber Daya Alam, yang secara alami telah Tuhan berikan kepada kita untuk kita olah menjadi suatu wujud atau unsur yang berguna dan dapat dimanfaatkan untuk Kehidupan. Sesuai dengan Pasal 33 ayat 3 Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 yang merupakan konstitusi Negara Indonesia menyatakan bahwa : “ Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat”. Secara jelas, hal ini merupakan cita-cita bangsa Indonesia yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945 alinea ke-4, yakni “ …untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia…”

Pengaplikasian dari pasal 33 ayat 3 UUD 1945 tersebut, tentunya tergantung pada Pemimpin Negara selaku Penguasa dan kerjasama kepada masyarakat. Akan tetapi sejauh ini, telah terjadi beberapa kasus pengrusakan terhadap Ligkungan Hidup, yang nyata-nyata hal ini dilakukan oleh Sang Penguasa sendiri. Maraknya pembakaran hutan secara liar, ataupun kasus Illegal logging, penjualan Satwa Langka secara Illegal ataupun Global Worming merupakan pembunuhan secara perlahan-lahan terhadap ekosistem lingkungan hidup. Tentu hal ini imbasnya kepada generasi penerus bangsa, yang tidak sempat merasakan citra alam Nusantara yang begitu indah dan asri.

Kembali kepada Pemuda, selaku generasi penerus bangsa yang kebanyakan telah jenuh kepada pesona kehidupan religious, yang kemudian beralih dan terjatuh kepada fashion, yakni pada kedangkalan bukan kedalaman, proses pencarian hidup dalam kebaikan dan kedamaian, toleransi dan solidaritas semakin nyata menipis ditengah gegap gempita kebebasan menyatakan pendapat.

Pemuda yang masih dengan ambisi untuk menjadi Pemimpin Indonesia, turut dengan etika, moral dan budaya yang cenderung mengakibatkan krisis kepercayaan masyarakat terhadap pemuda itu sendiri. Karena jelas secara nyata, apa yang telah terjadi pada lingkungan saat ini adalah wujud kerugian akibat moral dan etika pemuda yang ambruk dan jauh dari Ideologi Pancasila sebagai dasar Negara, cara pandang, mendasari semua kerangka kerja dan perilaku dalam hubungan antar warga dalam keIndonesiaan.

Maka dari itu, mulailah merubah kacamata masyarakat kepada moral dan etika pemuda untuk lebih berkiblat kepada ideologi Pancasila. Agar budaya Indonesia masih kental dan diingat oleh Warga Negara Tetangga sebagai Budaya yang elok dan permai sesuai dengan keadaan alam Bumi Pertiwi. Adanya Sumber Daya Manusia yang berbudaya akan mampu melahirkan dan melestarikan Sumber Daya Alam. Karena tanpa Pemuda yang baik, budaya tidak akan pernah tercipta dengan baik, dan tanpa budaya yang baik pun, lingkungan hidup tidak akan pernah menjadi baik

GERAKAN PEMUDA INDONESIA KONTEMPORER

Sejarah telah mencatat, pemuda Indonesia selalu terlibat dalam tiap perubahan sosial yang terjadi di Negara ini, sejak era kebangkitan nasional, Sumpah Pemuda (28 Oktober 1928), Proklamasi Kemerdekaan 1945 hingga bergulirnya era Reformasi 1998. Dapat kita ketahui bahwa, Pemuda adalah generasi penerus bangsa, yaitu pemilik gagasan-gagasan revolusioner penuh dengan harapan dan semangat berdikari yang meningkat. Memaknai pemuda tidak bisa hanya dari terminologis. Secara epistemologis, dialah yang bertanggung jawab untuk melakukan penyadaran kepada rakyat. Sementara secara ideologis, dialah tenaga-tenaga pengubah dunia.

Apakah kontemporer itu?
Kontemporer memiliki arti "saat ini" atau "kekinian", misalnya "tarian kontemporer" memiliki makna tarian yang saat ini sedang banyak digemari atau tenar. Jadi, gerakan pemuda kontemporer adalah gerakan pemuda terkini.

Gerakan pemuda Indonesia Kontemporer memiliki keragaman makna. Gerakan-gerakan mereka mewakili karakter diri mereka masing-masing. Tak urung perbedaan inilah yang menimbulkan perbedaan warna pada kacamata masyarakat yang menilai gerakan Pemuda Indonesia Kontemporer lebih banyak menimbulkan efek negatif ketimbang Gerakan Pemuda Indonesia Tradisional.

Keragaman gerakan pemuda terkini tidaklah menjadi sebuah kendala dalam pemersatu bangsa, selagi pemuda-pemuda tersebut menyadari ikrar yang pernah terucapkan pada 28 Oktober 1928 yaitu "Sumpah Pemuda". Dengan menyatakan bahwa kita adalah satu bangsa, satu bahasa, dan bertanah air satu yaitu Indonesia berarti kita sama-sama memiliki satu visi dan misi yang mesti kita wujudkan. Yang mana visi dan misi tersebut tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 alinea ke-4 "melindungi segenap bangsa Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia."

pasca Reformasi 1998, gerakan pemuda mulai kehilangan arah sehingga keberadaannya mulai dipinggirkan oleh berbagai pihak, padahal kiprah dan peran pemuda tidak bisa dilepaskan dari akar sejarah bangsa. Sekiranya pemuda layak diberi kesempatan dan diperhitungkan dalam setiap proses pembangunan di negeri ini. berikan kesempatan dan kepercayaan kepada pemuda agar mereka turut merasakan bahwa keberadaan mereka benar-benar diperhitungkan dan berguna bagi nusa dan bangsa, Setidaknya hal ini akan menimbulkan kesadaran akan tanggung jawab pada kepercayaan yang telah diberikan itu. Pun faktanya, tidak semua dari mereka yang melakukantindakan-tindakan penyimpangan yang pada intinya menimbulkan produk yang rusak. Sementara sebagian dari mereka telah berusaha memfilter tindakan mana yang patut dilakukan dan mana yang tidak pantas dilakukan.

Bangkitnya pemuda Indonesia pasca reformasi tidak hanya berarti mereka bangun dari keterpurukan pada masa silam, akan tetapi bangkit untuk bertindak melakukan pergerakan-pergerakan yang dapat membawa Negeri ini jauh dan bahkan terhindar dari keterpurukan tersebut. Karena salah satu peran pemuda itu adalah ikut memberikan solusi terhadap berbagai persoalan yang dihadapi bangsa. Indikasinya agar mampu membangkitkan kesadaran pemuda mengenal jati dirinya dan moralnya dalam membangun karakter bangsa ke depan. Karena pada dasranya pemuda tersebutlah yang nantinya menjadi pemimpin bangsa ini.

Tentunya pergerakan-pergerakan tersebut nyata dalam konteks perubahan menuju yang terbaik. Karena dapat kita lihat, baru menghirup udara segar Demokrasi, setelah 1998 hingga sekarang, memunculkan banyaknya aksi yang sebenarnya tidak berguna, bahkan justru membingungkan masyarakat akan hal tindakan tersebut. Karena terkadang aksi yang dilakukan itu memiliki tujuan-tujuan terselubung bersifat egois yang bahkan menggunakan publik sebagai tamengnya. Alhasil masyarakat dirugikan dan muncul krisis kepercayaan terhadap pemuda terkini.

Membandingkan dari sejarah Pergerakan Pemuda Indonesia Tradisional Pra Reformasi dengan Pergerakan Pemuda Indonesia Pasca Reformasi, akan memberikan perbedaan yang amat jelas pada nilai-nilai budaya dan moral. Alhasil dari perbedaan inilah yang juga membuat beberapa segi atau aspek yang mempengaruhi perkembangan pembangunan negeri ini turut mengalami perubahan-perubahan yang riskan, seperti segi hukum, ekonomi, politik, dan lain-lain. Yang mana tindakan moral kejahatan juga sejalan dengan perkembangan globalisasi yang serba canggih. yang dulunya tidak mengenal budaya korupsi, sekarang bahkan Indonesia mencapai peringkat sepuluh besar negara terkorupsi di Dunia. Bahkan dalam segi pendidikan sendiri kita sangat jauh tertinggal dari Negeri Jiran Malaysia, yang dulunya mereka berguru kepada kita, sekarang kita menjadi murid di tanah Melayu tersebut, dan Indonesia sendiri termasuk Negara termiskin di dunia. sangat memalukan bukan dengan prestasi-prestasi yang telah kita raih selama 63 tahun pasca Indonesia merdeka.

Tapi perbedaan pergerakan-pergerakan yang terjadi diantara kita memang tetap dibutuhkan, karena kita tidak tahan untuk tidak membandingkan dan melihat bagaimana keragaman pemuda Indonesia kontemporer dalam terang seribu cahaya tradisional. Ini penting untuk mempelajari perbedaan-perbedaan makna yang amat halus yang ada pada keragaman pergerakan pemuda. Yang amat mirip dalam esensinya namun amat berbeda dalam mengekspresikan esensi tersebut. Dan lebih memberikan produk yang dapat menjadi pedoman atau penyaringan moral untuk kita ke arah perubahan baik.

Hari ini, tanyakan pada hati nurani kita, Kemanakah sumpah pemuda itu berlabuh?
Apakah ia hanya diingat dan dibanggakan pada hari jadinya?
Atau memang ia sudah jauh tertinggal dan terdengar kuno dari zaman yang serba canggih ini?
saya rasa tidak! Selagi kita masih menyadari bahwa kita adalah satu dari seribu juta pemuda Indonesia yang tercipta untuk mengemban amanah kepemimpinan bangsa ini. Paling tidak kita adalah pemimpin untuk diri sendiri. tergantung kita ingin menjadi pemimpin yang arif dan bijaksana atau pemimpin yang memang "tidak tahu diri".

Dan bangkitlah! mari kita lakukan perubahan itu, wujudkan cita-cita bangsa Indonesia. Hapuskan slogan "Bangsa dijajah bangsa" yang memang masih ada walau negeri ini sudah merdeka. Satukan barisan pemuda dalam pergerakan-pergerakan perubahan yang membangun Negeri ini ke arah yang lebih baik. Buktikan pada Bumi Pertiwi bahwa kita masih satu dalam segenap jiwa dan raga. Agar arwah Pahlawan Nasional tidak lagi menangisi tiap tetesan keringatnya dalam memperjuangkan kemerdekaan ini. Dan buatlah matahari malu untuk tidak menyombongkan cahayanya pada tiap kobaran semangat kita. Sadarilah, bahwa kita adalah pemuda Indonesia yang tidak dapat dipecah belah walau apapun tantangannya.

Jadi tidak ada salahnya kalau kita kembali membicarakan mengenai sejarah peradaban bangsa. Dengan mempelajari sejarahlah kita dapat mengetahui bahwa siapakah diri kita sebenarnya. Tanpa sejarah, kita tidak akan tahu siapa diri kita sebenarnya. Tanpa sejarah, kita tidak akan tahu siapa pahlawan kita, atau kenapa kita dilairkan ketika Indonesia sudah merdeka.

Jadi jangan pernah menganggap bahwa sejarah hanyalah sebuah dongeng belaka. Karena kenangan dalam tiap lembar sejarah itu tertulis nama-nama pemuda Indonesia. Walau tidak dalam lembaran sehelai kertas, tapi ia akan tetap abadi dalam perputaran waktu yang mencatat prestasi kebaikannya. jadikanlah bahan perenungan buat kita untuk meneruskan apa yang sudah diwarisi kepada kita.

Perlu kita ketahui bahwa dalam perbedaan itulah yang bahkan dapat menyatukan kita. Keanekaragaman suku, agama, ras, budaya, dan bahasa dapat kita satukan dalam Bhinneka Tunggal Ika. Bahkan Indonesia sendiri yang termasuk salah satu negara pulau yang menyandang gelar ini karena memang negeri ini terdiri dari beberapa pulau-pulau, dapat disatukan dalam Wawasan Nusantara. tidak terkecuali untuk Pemuda Indonesia Kontemporer, yang walaupun kita berbeda namun tetap serasi dalam Sumpah Pemuda.

PLUS juga PREMAN PASAR

Ini adalah kisah nyata, apabila ada kesamaan nama, tokoh, baju, sepatu dan lain-lain adalah "TIDAK SEMATA-MATA di REKAYASA" NB (note book) sebelum baca ni catatan, harap segera ambil bantal! sapu tangan! buku! atau apapun yang sebenarnya tidak dibutuhkan! hehehe... kecuali makanan!

Suatu hari... tepatnya Hari Selasa, Ella sedang dapat tugas dari Ibunya untuk mengantarkan Beliau ke Pasar Selasa Panam, muter-muter keliling pasar yang hari itu padat banget, ditambah teriakan dan tangisan anak kecil yang... wuaaaaaaaahh!! makin bikin suasana semarak,,, benar-benar kerasa di Pasar, hehehe... (emang daritadi si Ella nya ngerasa dimana yak?). Karena tentengan asoy yang dah penuh dijinjing oleh kedua tangan Ella dan Ibu, akhirnya Ibu menyuruh Ella untuk tetap menunggu di suatu kios belanja bumbu rempah-rempah, kebetulan ada kursinya. Wah... lega nih, kata Ella dalam hati. Dan Ibu pun pergi melanjutkan belanjanya.

Lagi asyik menikmati peristirahatan sementaranya, sambil ngotak ngatik HP, bongkar ransel dora-nya Ella yang berusaha mencari MP4, bermaksud mau dengerin lagu, tiba-tiba sebuah suara mengagetkan Ella.

"Dimaaaaaassss... jangan main kesana! jorok! iiiiiiii... aa',,, sini! sini main dengan Bang Tomi!" kata seorang wanita.
Alhasil si Ella kaget luar biasa, terheran-heran dengan kedua nama yang disebutkan oleh wanita tersebut. Hufh... kirain! hehehe... si Ella pun senyam senyum cenges-ngesan menghayal dan membayangkan nasib Dimas dan Tomi junior, apa mereka nantinya akan menjadi Wakil Presiden dan Menteri Sekretaris Kabinet juga. kedua bocah tersebut semakin asyik dengan main sepeda roda tiganya, berebutan menaikinya, dan bergantian untuk mendorong.

Dan Ella lanjut dengan MP4 nya.

Keesokannya...
Ella telah berjanji dengan Pembimbingnya untuk Bimbingan hari ini tepatnya pukul 14.00 WIB di kampus gobah.
Lantaran si-Ella gak sabaran pengen bimbingan, soalnya dah yakin bakalan di ACC ama Pembimbing tersebut, maka Ella berangkat jam 10.00 Pagi dari Rumah, singgah di Van Holland buat meramaikan kampung tengah (soalnya belum sempet sarapan dirumah). Sedang asyik memilih berbagai aneka kue, tiba-tiba seorang bocah kira-kira berusia 2,5 tahun menubruk tubuh sedang (tidak tinggi dan tidak pendek) si Ella.

si Bocah tersebut, kelihatan ketakutan sambil senyum tertahan-tahan. (wah... nih bocah bikin gerem nih, punya pipi chubby banget...) si Ella langsung ngambil kesempatan nyubit pipi temban si Bocah, dan SKSA (sok kenal sok akrab).
"sapa namanya?" kata Ella
"Doya" jawab bocah
"sapa? Dora?" tanya Ella lagi, yang telah yakin nih bocah gak mungkin punya nama Doya, paling gak... bocah seusia ini gak bisa bilang huruf R.
"Dolla" jawab seorang Ibu, yang tiba-tiba nimbrung.
"Oh... Dolla." jawab si Ella sambil memperhatikan sibocah berlari ketempat si Ibu dan langsung menyenggol-nyenggol tubuh bocah lain seusianya, dan... dan...
"kembar yah bug?" tanya Ella lagi.
"iya... yang satu lagi Della." jawab si Ibu yang sepertinya adalah Ibu dari kedua bocah tersebut.
"O... Dolla dan Della!" si Ella dengan tampang Shock sambil terus menegaskan kedirinya dan meyakinkan dirinya, bahwa INI BUKAN MIMPI.

Ella pun langsung berlari menuju ke Parkiran dimana tempat kendaraannya di parkirkan, lalu berangkat menuju Gramedia. Di Perjalanan, si Ella curhat ama peri hatinya...
"Gila nih, dalam dua hari berturut-turut yang di denger cuma nama-nama pengurus kabinet PLUS, apa yang sebenarnya terjadi yah? wah... dasar nih! emang lagi kangen amat, tapi kan ini gak mesti terjadi seperti ini, Tuhan merencanakan apa sih sebenarnya? hm... tapi, cocok juga tuh kak Dolla ama Della jadi kembaran, sama-sama tinggi plus pake kacamata lagi! syukur bukan Della dan Bella, kalo iya... aduh, gak tau deh mesti buat apa tadi di depan si Ibu."

Sesampainya di Gramedia, si Ella langsung menuju lantai Dua (niatnya emang mau nyari buku kuliah) jadi saat itu, kawasan lantai Tiga memang sengaja tertutup buat Ella, kalo tidak! asooooyyy... bisa-bisa bertambah lagi koleksi Novel, Sastra, dan/atau Karya Non Fiksinya Ella di rumah.
Pas di kasir pembayaran, ngantri booo' (busyet dah... gak hari libur atau libur pun, tiba jatah ogut ke Gramed, ramenya gak ketulungan.

"Hendraaaaa... Liat Cindy ama Bobby sana gih!" kata Perempuan yg jaraknya beda dua orang dari tempat Ella ngantri. Ha??? apo kisah lay ko? tambah pulo Hendra, Cindy, Bobby! onde mak e... PUSING! ini mimpi, pasti cuma mimpi! (lalu Ella memejamkan matanya sambil beristighfar, dan mencubit lengan tangan kanannya) Ya Allah... bukan mimpi. Tak payahlah! Stay cool ajah! wong yang punya nama emang Pasaran kok.

"Hendra, telpon bang Putra ndra! Suruh dia jemput kita lagi!" kata Perempuan tersebut.
Alahmak,,, si Putra pulanya lagi! aaaahhh... biasolah! yang punya nama Putra, Putri, pasti banyaklah... tetanggaku ajah namanya Irma, kenapa diriku gak kaget tuh ama dia! Kan namanya mirip dengan Kak Irma. Ini karena belum terbiasa ajah nih! hehehe... bikin nama pasaran amat sih,,, gk kreatif tuh! hehehe (peri jahat Ella sedang menguasai).

"Kak Bella,,, bang Putra dah nunggu di bawah tuh! kakak nih lama kali!" kata Cowok yang namanya Hendra
"APA???? Bellla??" oy mak oy... onde mande... bundo kanduang! saraso nio pingsan. Apa yang terjadi nih? (nantikan jawabannya di Bulan Februari)

Dan akhirnya Ella pun kena migrain tingkat tinggi. hihihi (yang ini lebay, nambah-nambah)